The career planning of young prisoner study at Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tanjung Pati

Abstract

One of the tasks of development that must be traversed by a teenager is a task in planning or choosinga career/job for the future. However, many conditions faced by teens who were in Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) as the Special Children's Mentoring Institute,include the lack of career information that they have caused them difficulty and have trouble doing career planning for their future. This research aims to describe of the problem of young prisoner in the career planning process. This research used quantitative approaches with descriptive-quantitative method. The sample in this research consisted of 32 young prisoner. The results showed that young prisoner who have problems of planning a career on the very high category as many as 17 people with 51.51%, in high category as many as 11 people with 33.33% and on the category quite as many as 4 people with 12.12%.

Keywords

career planning, young prisoner.

References

  1. Aroma, I. S., & Suminar, D. R. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri dengan kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1(2), 1-6.
  2. Afdal. (2015). “Model Bimbingan Karier Kolaboratif dalam Memantapkan Perencanaan Karier Siswa SMA (Studi Bimbingan Karier Guru BK/Konselor dengan Orang tua dalam Memantapkan Perencanaan Karier Siswa SMA Negeri di Kota Payakumbuh)”. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: UPI.
  3. Batubara, J. R. (2016). Adolescent development (perkembangan remaja). Sari Pediatri, 12(1), 21-9.
  4. BusinessInsider (2014).http://www.businessinsider.com/getting-a-job-after-prison-10/?IR=T (online). Diakses 20 Mei 2017.
  5. Dillard, J. M. (1985). Life long Career Planning. Columbus, Ohio: Bell & Howell Company.
  6. Ekowarni, E. (1992). Kenakalan Remaja: Suatu Tinjauan Psikologi Perkembangan. Buletin Psikologi, 1(2), 24-27.
  7. Hermidi, B. (1996). “Beberapa Aspek Sistem Pemasyarakatan dalam Konteks Sistem Peradilan Pidana”. Disertasi:UNDIP.
  8. Herr, E. L., Cramer, S. H., & Niles, S. G. (2004). Career Guidance and Counseling Through the Lifespan: Systematic approaches. Boston: Pearson.
  9. Hodkinson, P., & Bloomer, M. (2002). Learning careers: conceptualizing lifelong work-based learning. Working to learn: Transforming learning in the workplace, 29-43.
  10. Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Alih bahasa oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo Jakarta: Erlangga.
  11. Jahja, Y. (2013). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Media Grup.
  12. Munandir. (1999). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Depdikbud, Ditjen Dikti.
  13. Nindya, P. N., & Margaretha, R. (2012). Hubungan antara kekerasan emosional pada anak terhadap kecenderungan kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(02).
  14. Novianto, P. (2008). “Dinamika Konsep Diri Pada Narapidana Menjelang Bebas Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Sragen”. Disertasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
  15. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development, ed 10th. New York: McGraw-Hill.
  16. Purnamasari, A. (2012). Efektivitas Pelatihan Perencanaan Karir Untuk Meningkatkan Kejelasan Arah Pilihan Bidang Minat Karir Pada Mahasiswa Semester III Fakutas Psikologi. HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia), 3(1), 38-49.
  17. Republika (2017).http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/07/21/otfugz-icjr-jumlah-tahanan-anak-di-indonesia-meningkat-pesat (online). Diakses 20 Mei 2017.
  18. Santamaria, J. O. (1991). Career Planning Workbook. Philippines : P.T. Martin Publishing Services.
  19. Santrock, J. W. (1998). Adolescence. New York: McGraw-Hill Companies.
  20. Sarwono, S. W (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  21. Shofia, F. (2009). “Optimisme masa depan narapidana”. Disertasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
  22. Suherman, U. (2009). Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung: UPI.
  23. Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  24. Undang-Undang Dasar 1945.
  25. Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
  26. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
  27. Walgito, B. (2010). Bimbingan + Konseling [studi & karier]. Yogyakarta: ANDI OFFSET
  28. Yunardhani, R. (2013). Efektifitas Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Indonesia. Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya, 15(2).
  29. Yusuf, A. M. (2002). Kiat Sukses dalam Karier. Jakarta: Ghalia Indonesia.
  30. Yusuf, S. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  31. Zen, M. (1999). “Perencanaan Karier Siswa dalam Hubungannya dengan Konsep Diri dan Pemahaman Informasi Karier”. Tesis tidak diterbitkan. Padang: UNP.

DOI : https://doi.org/10.29210/20181111