Setiap siswa berpotensi untuk bersikap dan bertingkah laku dengan baik dan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungan sosial. Berbagai bentuk pola tingkah laku positif pada siswa lebih lanjut dikembangkan melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah. Salah satu tingkah laku positif yang perlu dikembangkan guna mencapai penyesuaian sosial yang baik yakninya tingkah laku prososial; istilah yang diciptakan oleh para ilmuwan sosial sebagai lawan kata anti sosial. Aspek ini mencakup berbagai tindakan yang dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan terhadap satu atau lebih orang lain selain diri individu yang membantu. Berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa eksistensi perilaku prososial pada individu berkorelasi positif dengan kesehatan dan aktifitas fisik, peningkatan minat dan hasil belajar, serta berhubungan negatif dengan sejumlah perilaku antisosial, perilaku menyimpang dan emosi negatif. Terkait dengan hal tersebut, bimbingan dan konseling sebagai salah satu bagian integral dari proses pendidikan memiliki peran yang sangat signifikan dalam membantu siswa mengembangkan perilaku prososial. Upaya mewujudkan perilaku prososial tersebut dapat diselenggarakan guru BK/konselor melalui berbagai jenis dan format layanan, dengan mengembangkan motif-motif yang melandasinya; empathic concern dan moral reasoning.
perilaku prososial, bimbingan dan konseling.
DOI : https://doi.org//217